Hampir menjadi keinginan setiap orang saat dibangku sekolah,bahwa dari niat awal untuk belajar dengan giat dan berprestasi yang nantinya setelah lulus bisa menjadi pegawai, baik pegawai negeri maupun swasta. Tidak sedikit juga bila ditanya pingin jadi apa setelah lulus sekolah?, ingin menjadi pegawai atau wiraswasta sejati. Lalu bagaimana gambaran dari menjadi pegawai atau jadi wiraswasta atau pengusaha?
Sebagai gambaran bila menjadi pegawai adalah, biasanya orang yang ingin simpel-simpel saja, dalam arti bekerja sesuai waktu, yang menjadi aturan perusahaan atau kantor, tempat ia bekerja. Yang hampir monoton setiap hari dan mendapatkan upah diakhir bulanya. Memang simpel dan dilihat dari sudut pandang orang-orang yan g tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran adalah sangat mengiurkan. Bisa hidup standar atau lebih daripada kekurangan sama-sekali.namun seiring waktu yang terus berkembang, kadang-kadang menjadi pegawai atau karyawan saja tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup, bahkan untuk sementara orang yang lebih menyukai hal-hal yang bersifat dinamis dan tidak monoton, menjadi karyawan atau pegawai merupakan bukan pilihan nomor satu lagi, bahkan karena terhimpit keuangan bisa juga posisi pegawai menjadi hal yang bisa menyeret diri seseorang mengambil jalan pintas, yaitu mencukupi kebutuhan akan kemewahan dengan menyalahi aturan dalam perusahaan atau cenderung membuat perseteruan di tempat kerja atau kantor atas dasar pemenuhan keuangan. Akhirnya hal-hal yang negatifpun terjadi tak terelakan.
Disamping itu menjadi pegawai yang bersifat monoton , akan menjadi hal yang sangat mengekang akan apresiasi pribadi untuk berkembang sesuai hati nurani, karena harus bekerja dibawah keinginan orang lain dan semua harus mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh perusahaan atau kantor. Karena itu di jaman sekarang tidak lah menjadi profesi yang difavoritkan lagi, malah kebanyakan ingin menjadi pengusaha, walupun kecil-kecilan.
Lalu bagaimana gambaran seorang pengusaha. Bagi orang-orang yang sejak masih dibangku sekolah sudah ada keinginan untuk menjadi pengusaha, menjadi modal dasar untuk mengembangkan setelah selesai sekolahnya nanti. Seseorang yang ingin berkembang sesuai dengan keinginanya, tidak suka diatur dan dikekang oleh aturan orang lain dan perusahaan, biasanya akan lebih mantap dalam hati atau sesuai hati nurani untuk membuka usaha sendiri, memang tidak ada yang menggaji setiap bulanya tapi bisa menerima gaji setiap hari, tergantung usahanya. Dan kebebasan seseorang untuk menentukan masa depanya seratus persen berada ditanganya, sudah menjdai konsekwensi bila kadang rugi namun lainkali mendapat keuntungan besar, menjadi romantika berwiraswasta. Dan seorang wiraswasta sejati, maka dia bekerja sepenuh hati, sepenuh tenaga,pikiran dan waktu untuk hasil usahanya sendiri, dibandingkan bila menjadi pegawai atau karyawan maka tenaga dan pikiranya tercurah habis untuk perusahaan atau kantor, atau menyedihkan lagi untuk orang lain.Karena itu menjadi suatu kehomatan sendiri menjadi enterepreneur atau pengusaha, kebebasan seseorang, pencurahan pikiran dan tenaga untuk hasilnya sendiri, sekecil apapun hasilnya biasanya akan mendatangkan rasa kepuasan tersendiri dan akan menjadi suatu kehormatan dan bisa menghidupi keluarga dan rumah tangganya sendiri, tanpa harus terus menerus bergantung pada kebijaksanaan dan belaskasihan orang lain maupun perusahaan.
Dari gambaran diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa menjadi pegawai, setinggi apapun posisinya tetap menjadi karyawan atau pekerja. Sedangkan menjadi pengusaha, sekecil apapun usahanya menjadi kepuasan tersendiri dan memiliki posisi yang tinggi karena menjadi bos bagi diri sendiri.
by Parapedagang-upay-
Sebagai gambaran bila menjadi pegawai adalah, biasanya orang yang ingin simpel-simpel saja, dalam arti bekerja sesuai waktu, yang menjadi aturan perusahaan atau kantor, tempat ia bekerja. Yang hampir monoton setiap hari dan mendapatkan upah diakhir bulanya. Memang simpel dan dilihat dari sudut pandang orang-orang yan g tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran adalah sangat mengiurkan. Bisa hidup standar atau lebih daripada kekurangan sama-sekali.namun seiring waktu yang terus berkembang, kadang-kadang menjadi pegawai atau karyawan saja tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup, bahkan untuk sementara orang yang lebih menyukai hal-hal yang bersifat dinamis dan tidak monoton, menjadi karyawan atau pegawai merupakan bukan pilihan nomor satu lagi, bahkan karena terhimpit keuangan bisa juga posisi pegawai menjadi hal yang bisa menyeret diri seseorang mengambil jalan pintas, yaitu mencukupi kebutuhan akan kemewahan dengan menyalahi aturan dalam perusahaan atau cenderung membuat perseteruan di tempat kerja atau kantor atas dasar pemenuhan keuangan. Akhirnya hal-hal yang negatifpun terjadi tak terelakan.
Disamping itu menjadi pegawai yang bersifat monoton , akan menjadi hal yang sangat mengekang akan apresiasi pribadi untuk berkembang sesuai hati nurani, karena harus bekerja dibawah keinginan orang lain dan semua harus mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh perusahaan atau kantor. Karena itu di jaman sekarang tidak lah menjadi profesi yang difavoritkan lagi, malah kebanyakan ingin menjadi pengusaha, walupun kecil-kecilan.
Lalu bagaimana gambaran seorang pengusaha. Bagi orang-orang yang sejak masih dibangku sekolah sudah ada keinginan untuk menjadi pengusaha, menjadi modal dasar untuk mengembangkan setelah selesai sekolahnya nanti. Seseorang yang ingin berkembang sesuai dengan keinginanya, tidak suka diatur dan dikekang oleh aturan orang lain dan perusahaan, biasanya akan lebih mantap dalam hati atau sesuai hati nurani untuk membuka usaha sendiri, memang tidak ada yang menggaji setiap bulanya tapi bisa menerima gaji setiap hari, tergantung usahanya. Dan kebebasan seseorang untuk menentukan masa depanya seratus persen berada ditanganya, sudah menjdai konsekwensi bila kadang rugi namun lainkali mendapat keuntungan besar, menjadi romantika berwiraswasta. Dan seorang wiraswasta sejati, maka dia bekerja sepenuh hati, sepenuh tenaga,pikiran dan waktu untuk hasil usahanya sendiri, dibandingkan bila menjadi pegawai atau karyawan maka tenaga dan pikiranya tercurah habis untuk perusahaan atau kantor, atau menyedihkan lagi untuk orang lain.Karena itu menjadi suatu kehomatan sendiri menjadi enterepreneur atau pengusaha, kebebasan seseorang, pencurahan pikiran dan tenaga untuk hasilnya sendiri, sekecil apapun hasilnya biasanya akan mendatangkan rasa kepuasan tersendiri dan akan menjadi suatu kehormatan dan bisa menghidupi keluarga dan rumah tangganya sendiri, tanpa harus terus menerus bergantung pada kebijaksanaan dan belaskasihan orang lain maupun perusahaan.
Dari gambaran diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa menjadi pegawai, setinggi apapun posisinya tetap menjadi karyawan atau pekerja. Sedangkan menjadi pengusaha, sekecil apapun usahanya menjadi kepuasan tersendiri dan memiliki posisi yang tinggi karena menjadi bos bagi diri sendiri.
by Parapedagang-upay-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar